Jumat, 06 November 2015

PIRAMIDA EKOLOGI


Organisme yang terlibat dalam rantai makanan membentuk suatu struktur trofik. Struktur trofik terdiri atas tingkat-tingkat trofik dimana setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan tertentu. Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Piramida Ekologi adalah diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik lain secara kuantitatif pada suatu ekosistem.

Piramida Ekologi yang terdapat di dalam Laut

Pada piramida ekologi produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah, selanjutnya konsumen primer menempati tingkat trofik kedua, konsumen sekunder menempati tingkat trofik ketiga, dan konsumen tertier menempati tingkat trofik ke empat atau puncak piramida. Terdapat tiga jenis piramida ekologi yaitu Piramida Jumlah, Piramida Biomassa, dan Piramida Energi.


a.  Piramida jumlah

Piramida Jumlah pertama kali diperkenalkan oleh Elton pada tahun 1927. Piramida jumlah yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tiap satuan luas (per m2) dalam tingkat trofik suatu ekosistem. Piramida Jumlah disusun dari tingkat trofik terendah sampai puncak dan sama seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier.
  

Piramida Jumlah.

Piramida jumlah umumnya berbentuk menyempit ke atas. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama (produsen) lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, sementara itu jumlah organisme konsumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.


Dalam beberapa kasus Piramida Jumlah dapat juga berbentuk piramida terbalik (atau sebagian terbalik) yaitu dasar piramida lebih kecil daripada tingkat di atasnya. Kondisi ini dapat terjadi apabila ukuran tubuh konsumen lebih kecil dari pada ukuran tubuh produsen.


b.  Piramida Biomassa

Piramida Biomassa adalah piramida yang pengukurannya didasarkan pada berat dan massa individu dalam gram berat kering per m2 pada setiap tingkatan trofik pada suatu ekosistem dalam kurun waktu tertentu. Cara mengukur biomassa, yaitu dengan mengukur rata-rata berat organisme di setiap tingkat trofik, selanjutnya jumlah organisme di setiap tingkat trofik diperkirakan. Dalam mengukur biomassa diambil sedikit sampel untuk menghindari adanya kerusakan habitat, selanjutnya total seluruh biomassa dihitung. Pengukuran biomassa juga dipengaruhi oleh faktor iklim, hal ini bisa terjadi akibat suatu spesies dapat mencapai biomassa paling tinggi pada waktu yang berlainan selama satu tahun yang disebabkan oleh pergantian musim.
  

Gambar Piramida Biomassa.

Melalui cara pengukuran biomassa ini bisa didapatkan informasi yang akurat tentang kondisi ekosistem. Pada piramida biomassa umumnya massa rata-rata produsen lebih besar daripada massa rata-rata konsumen, dan bentuk piramidanya menyempit  dari dari bagian dasar trofik (produsen) hingga ke tingkat teratas trofik (karnivor). Pada beberapa ekosistem, misalnya ekosistem akuatik, bentuk piramida biomassa justru terbalik karena biomassa konsumen lebih besar daripada biomassa produsen. Sebagai contoh, bila pada suatu saat dilakukan penimbangan terhadap berat kering plankton dan berat kering ikan yang hidup pada suatu kolam, maka besar kemungkinan berat kering ikan lebih besar dibandingkan berat kering plankton.


c.  Piramida Energi

Pada Piramida Energi penentuan tingkat trofiknya didasarkan pada energi yang dapat dikeluarkan oleh tiap individu atau organisme yang dinyatakan dalam kkal/m2/hari. Bentuk piramida energi selalu berbentuk menyempit ke atas.

Pada Piramida Energi tumbuhan adalah produsen yang memiliki kemampuan untuk menangkap energi matahari. Ketika proses mengalirnya energi dari satu tingkatan trofik ketingkat trofik selanjutnya sekitar 80% sampai 90% energi hilang selama proses tersebut sehingga efisiensi energinya hanya berkisar 5% sampai 20%. Artinya selama proses perpindahan energi terjadi pengurangan energi pada tingkat trofik yang lebih tinggi, hal ini karena sebagian besar energi terbuang sebagai panas, seperti pada proses respirasi serta sebagian dari materi yang dimakan yang tidak dapat dicerna oleh konsumen sehingga dibuang dalam bentuk feses atau urin yang masih mengandung energi.
  

Gambar Piramida Energi

Dari ketiga tipe piramida ekologi, piramida energi dianggap merupakan model piramida yang terbaik. Berikut alasannya :
a.  Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan kecepatan metabolisme organisme.
b.  Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem
c.  Dapat memberikan gambaran yang berkaitan dengan sifat fungsional suatu ekosistem.

0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com