Jumat, 06 November 2015

POPULASI (BIOLOGI)


A.  Pengertian Populasi

Populasi berasal dari bahasa latin yaitu ‘populus’ yang berarti rakyat atau penduduk. Populasi sendiri memiliki pengertian sekelompok individu sejenis yang menempati suatu daerah pada waktu tertentu. Dalam ilmu biologi populasi dikemukakan untuk menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis organisme tersebar luas di muka bumi, namun tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk mengadakan perkawinan atau pertukaran informasi genetik, karena tempatnya terpisah. Individu- individu yang hidup disuatu tempat tertentu dan antara sesamanya dapat melakukan perkawinan sehingga dapat mengadakan pertukaran informasi genetik dinyatakan sebagai satu kelompok atau disebut dengan populasi. Contoh populasi adalah populasi manusia yang bisa diartikan sebagai sekumpulan atau sekelompok manusia yang hidup pada daerah tertentu seperti desa atau kota. Contoh lain yaitu Populasi Ayam domestik yang dapat diartikan sebagai kumpulan atau sekelompok ayam domestik pada suatu tempat seperti peternakan ayam.


B.  Ciri - ciri Populasi

Populasi memiliki dua ciri yaitu ciri - ciri biologi dan ciri- ciri statistik. Berikut penjelasannya.

1.  Ciri - ciri Biologi
Ciri - ciri biologis merupakan ciri - ciri yang dimiliki oleh individu - individu yang membangun populasi itu sendiri. Berikut ciri - ciri biologi.

a.  Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur)
b.  Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi tua  = senessens, dan mati)
c.  Dapat dipengaruhi oleh dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan lingkungan.
d.  Terdapat hereditas
e.  Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditas (genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, ketegaran reproduktif dan persistensi). Persistensi dalam hal ini adalah adanya kemungkinan untuk meninggalkan keturunan untuk waktu yang lama.

2.  Ciri - ciri Statistik
Ciri - ciri statistik merupakan ciri - ciri kelompok yang tidak dapat di terapkan pada individu, melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri - ciri individu itu sendiri, antara lain:
a.  Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameter- parameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas dan mortalitas.
b.  Sebaran (agihan, struktur) umur
c.  Komposisi genetik (“gene pool” = genangan gen)
d.  Dispersi (sebaran individu intra populasi)


C.  Parameter Utama Populasi

1.  Natalitas

Merupakan kemampuan suatu populasi untuk bertambah dan meningkatkan jumlahnya, melalui produksi individu baru seperti kelahiran atau ditetaskan dari telur melalui aktifitas perkembangan. Natalitas biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau laju yang didapatkan dari jumlah individu baru yang dihasilkan dibagi dengan waktu atau jumlah individu baru per satuan waktu.

Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain:
a.  Fertilitas
Fertilitas adalah tingkat kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalam populasi, dan tinggi rendahnya aspek ini diukur dari jumlah anak yang dilahirkan atau jumlah telur yang ditetaskan.
b.  Fekunditas
Fekunditas adalah tingkat kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu baru.

Dalam ekologi dikenal dua macam natalitas yaitu natalitas maksimum dan natalitas ekologi atau yang sesungguhnya.

a.  Natalitas Maksimum
Natalitas maksimum disebut juga natalitas mutlak atau natalitas fisiologis merupakan produksi maksimun individu-individu baru secara teoritis dalam keadaan yang ideal dimana faktor fisiologis ditiadakan. Ini merupakan ketetapan untuk suatu populasi tertentu.
Untuk keperluan praktis, natalitas maksimum dapat diduga dengan metode-metode percobaan. Misalnya hasil rata-rata biji tertinggi yang dicapai dalam suatu seri percobaan suatu jenis tanaman, dalam kondisi lengkap, temperatur yang terbaik serta pemupukan yang baik dapat diambil sebagai natalitas maksimum.

Natalitas maksimum dapat memberikan gambaran atau ukuran untuk membandingkan dengan natalitas ekologi yang sebenarnya. Misalnya ada suatu pernyataan tentang natalitas populasi tikus misalnya 6 ekor untuk setiap tikus betina per tahun, ini berarti dapat lebih bila kondisi lingkungan tikus itu maksimum. Natalitas maksimum juga merupakan ketetapan, dalam membentuk persamaan-persamaan untuk mengukur atau meramalkan kecepatan pertambahan di dalam suatu populasi.

b.  Natalitas Ekologi
Natalitas ekologi yaitu pertambahan populasi di bawah kondisi lingkungan yang spesifik atau sesungguhnya. Natalitas ini berbeda dengan Natalitas maksimun yang meniadakan faktor fisiologis.

2.  Mortalitas

Mortalitas dapat diartikan sebagai tingkat kematian individu-individu dalam populasi. Mortalitas merupakan kebalikan dari natalitas (kelahiran). Seperti natalitas, mortalitas dapat dinyatakan sebagai individu yang mati dalam kurun waktu tertentu dalam populasi. Mortalitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu mortalitas ekologik dan minimun.

a.  Mortalitas ekologi
Mortalitas ekologi yaitu mortalitas yang direalisasikan atau matinya individu di bawah kondisi lingkungan tertentu.

b.  Mortalitas minimum
Mortalitas minimum yaitu mortalitas dalam kondisi lingkungan yang ideal, optimum dan mati semata - mata karena usia tua.



C.  Densitas ( Kepadatan Populasi )

Densitas atau kepadatan populasi adalah ukuran besarnya suatu populasi yang berhubungan dengan satuan ruang atau area yang umumnya diteliti dan dinyatakan dalam jumlah (cacah) individu dan biomasa persatuan luas, persatuan isi (volume) atau persatuan berat pada medium lingkungan yang ditempati. Contohnya terdapat 50 individu tikus sawah per hektar, 200 pohon per hektar hutan, 3 ton udang per hektar luas permukaan tambak, atau 50 individu kutu daun per daun. Kepadatan Populasi juga digunakan untuk mengetahui populasi yang sedang berubah (berkurang atau bertambah) pada saat tertentu dan biasanya dihubungkan dengan variabel waktu. Contoh, jumlah burung yang terlihat setiap jam.

Pengaruh populasi terhadap komunitas dan ekosistem tergantung kepada jenis organisme itu dan jumlahnya atau kepadatan populasinya. Contohnya bila ditemukan seekor ikan gabus di dalam 1 hektar kolam ikan mas tidak akan menarik perhatian pemilik kolam tersebut, hal ini tentu akan berubah jika terdapat 100 ekor ikan gabus dalam kolam tersebut, pasti akan menarik perhatian pemilik kolam ikan mas karena tentu ini akan berpengaruh pada hasil akhir dari ikan mas. Kepadatan populasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a.  Kerapatan Kotor (kasar) yaitu jumlah kepadatan per satuan ruang total atau areal seluruhnya
b.  Kerapatan ekologi atau kerapatan jenis yaitu jumlah kepadatan per satuan ruangan habitat (ruang atau tempat atau volume yang tersedia, yang benar-benar dapat ditempati oleh populasi).


D.  Penyebaran Individu Dalam Populasi

Pola penyebaran (Dispersi) secara umum dapat dibagi menjadi 3 Macam yaitu :

1.  Acak (Random)

Merupakan pola persebaran dimana kehadiran suatu individu tidak mempengaruhi atau dipengaruhi individu lainnya. Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat seragam dan tidak ada kecendrungan untuk berkelompok. Pada pola sebaran ini peluang suatu individu untuk menempati sesuatu situs dalam area yang di tempati adalah sama, yang memberikan indikasi bahwa kondisi lingkungan bersifat seragam.
Contoh : laba-laba serigala yang muncul dimana saja. Kutu beras, remis dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.

2.  Teratur (Seragam, Unity)

Merupakan persebaran seragam; pola persebaran dalam ruang dimana jarak individu dan pengamatannya teratur antara satu dengan yang lainnya. Pola sebaran ini terjadi apabila diantara individu-individu dalam populasi terjadi persaingan yang keras atau ada antagonisme positif oleh adanya teritori-teritori terjadi penjarakan yang kurang lebih merata. Pola sebaran teratur ini relatif jarang terdapat di alam. Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat hebat atau ada organisme positif yang mendorong pembagian ruang yang sama. Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang paling umum ddalam populasi dan hampir merupakan aturan apabila dipandang dari sudut individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran berkelompok mendekati acak.

3.  Mengelompok (Teragregasi, Clumped)

Merupakan pola sebaran yang relatif paling umum terdapat di alam pengelompokan itu sendiri dapat terjadi oleh karena perkembangbiakan, adanya atraksi sosial dan lain-lain. Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses produksi/regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni. Kecendrungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni
Contoh : semut, rayap.


0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com